Startup Digital Card Blinq Raup Pendanaan Rp405 Miliar untuk Menggantikan Kartu Nama Konvensional

Startup teknologi asal Australia, Blinq, berhasil mengamankan pendanaan sebesar US$25 juta (sekitar Rp405 miliar)untuk mengubah cara profesional membangun relasi—mengganti kartu nama kertas dengan solusi digital canggih. Pendanaan ini dipimpin oleh Touring Capital, dengan partisipasi dari Blackbird Ventures, Square Peg Capital, dan HubSpot Ventures.

Didirikan di Melbourne, Blinq kini digunakan oleh lebih dari 2,5 juta pengguna di 500.000 perusahaan. Layanannya memungkinkan siapa pun untuk membagikan informasi kontak secara instan menggunakan QR code, NFC, tautan pendek, bahkan tanda tangan email atau latar belakang video call—tanpa perlu aplikasi tambahan dari penerima.

Blinq menargetkan momen penting yang sering terlewatkan oleh platform CRM: interaksi pertama saat bertemu. Dengan mendigitalisasi "kesan pertama", Blinq menyimpan informasi lokasi dan waktu pertemuan serta memungkinkan integrasi langsung ke platform seperti Salesforce dan HubSpot.

Lebih dari 7.500 perusahaan kini mengandalkan Blinq untuk manajemen kartu digital karyawan dan branding yang konsisten. Bahkan, Blinq telah digunakan oleh lebih dari 90% perusahaan dalam daftar Fortune 500.

CEO sekaligus pendiri Blinq, Jarrod Webb, mengatakan, “Kami bukan hanya membantu orang saling terhubung—kami membantu mereka bertindak atas hubungan yang baru dimulai.”

Dengan kehadiran global di Sydney, Melbourne, San Francisco, dan New York, Blinq berambisi menjadi “lapisan relasi” bagi para profesional modern, membawa ritual tukar kartu nama ke era digital sepenuhnya.