eToro Resmi IPO di Nasdaq, Raih Valuasi Rp67 Triliun di Tengah Lonjakan Minat Retail dan Kripto

Setelah menunda rencana go public lewat SPAC pada 2022, platform investasi eToro akhirnya resmi melantai di Bursa Nasdaq. Perusahaan menetapkan harga IPO di angka $52 per saham, sedikit di atas ekspektasi, dan mengumpulkan dana sekitar $310 juta. Valuasi eToro kini mencapai $4,2 miliar (sekitar Rp67 triliun).

IPO ini menjadi salah satu yang paling dinantikan di sektor teknologi dan keuangan tahun ini. Apalagi, minat terhadap pasar modal publik mulai pulih seiring meningkatnya kembali kepercayaan investor.

Performa Keuangan dan Fokus pada Kripto

Tahun lalu, eToro mencatat lonjakan laba bersih menjadi $192,4 juta, naik tajam dari $15,3 juta pada 2022. Pendapatan dari perdagangan kripto juga naik tiga kali lipat menjadi lebih dari $12 juta, menyumbang 25% dari total kontribusi perdagangan—dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Didirikan pada 2007 oleh Yoni dan Ronen Assia serta David Ring, eToro memiliki lebih dari 20 juta pengguna. Platform ini memungkinkan pengguna untuk membeli saham, kripto, komoditas, dan lainnya, serta fitur “copy trading” yang memungkinkan investor pemula mengikuti strategi investor profesional.

eToro bersaing langsung dengan Robinhood dan platform serupa. Model pendapatan mereka berasal dari spread perdagangan, biaya penarikan, dan konversi mata uang. Pendekatan “social investing” dan antarmuka yang mudah digunakan menarik minat investor ritel muda selama gelombang investasi pasca-pandemi.

IPO Didukung Raksasa

IPO eToro juga mendapatkan dukungan dari institusi besar. BlackRock dilaporkan berkomitmen membeli saham senilai $100 juta pada harga penawaran. Tim penjamin emisi dipimpin oleh Goldman Sachs, Jefferies, dan UBS.

Dengan masuknya eToro ke lantai bursa, pasar IPO fintech diperkirakan akan kembali memanas. Startup seperti Chime, Hinge Health, dan Webull juga tengah bersiap melakukan pencatatan publik.

Seperti dikatakan CEO Yoni Assia tahun lalu: “Kami memang menargetkan pasar publik. Ini hanya soal waktu.”

Kini, waktunya telah tiba.