Startup AI Kesehatan OpenEvidence Raih Pendanaan $75 Juta, Masuk Klub Unicorn
- Sagita Fahrina Putri
- Feb 27
- 2 min read

OpenEvidence, startup AI kesehatan yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, telah mengamankan $75 juta dalam pendanaan Seri A yang dipimpin oleh Sequoia Capital. Dengan valuasi mencapai $1 miliar, OpenEvidence kini resmi bergabung dalam klub unicorn, menandai langkah besar dalam ekspansi AI medis.
Startup ini didirikan oleh Daniel Nadler, sosok di balik Kensho Technologies, perusahaan analitik AI di sektor keuangan yang diakuisisi Standard & Poor’s seharga $700 juta pada 2018. OpenEvidence kini diperkuat oleh ilmuwan AI lulusan Harvard dan MIT, yang fokus mengembangkan model bahasa besar (LLM) khusus medis untuk mendukung dokter dalam pengambilan keputusan klinis.
Sejak didirikan pada 2021, OpenEvidence telah membantu ratusan ribu dokter di lebih dari 10.000 pusat layanan kesehatan di AS. Berbeda dari AI generik, model AI OpenEvidence dilatih menggunakan konten medis eksklusif, termasuk jurnal New England Journal of Medicine, berkat kemitraan khusus. Asisten AI ini tersedia gratis untuk dokter terverifikasi di AS, menawarkan solusi berbasis bukti yang akurat dan terpercaya.
Menurut Nadler, keakuratan adalah kunci dalam dunia medis, dan OpenEvidence dirancang untuk mengurangi kesalahan serta meningkatkan efisiensi dalam perawatan pasien. Perusahaan ini juga menjamin bahwa modelnya tidak pernah terhubung ke internet publik selama pelatihan, guna mencegah kesalahan informasi yang kerap terjadi pada AI umum seperti ChatGPT.
Dengan pendanaan baru ini, OpenEvidence berencana memperluas kemitraan konten medis dan meningkatkan fitur AI mereka. Sequoia Capital melihat adopsi cepat OpenEvidence di kalangan dokter sebagai indikator kuat akan potensinya di masa depan.
Industri AI kesehatan saat ini sedang mengalami lonjakan investasi, seiring meningkatnya minat terhadap teknologi yang mampu mengolah data medis dalam skala besar. Meskipun tantangan seperti regulasi dan etika masih menjadi perhatian, Nadler percaya bahwa AI akan menjadi kekuatan positif dalam dunia kedokteran, terutama dalam mengatasi kelelahan dokter dan kekurangan tenaga medis di masa mendatang.
Comments