Microsoft Siapkan Masa Depan Tanpa OpenAI, Mampukah Mereka Lepas?
- Sagita Fahrina Putri
- Mar 11
- 2 min read

Microsoft tampaknya mulai merencanakan strategi AI independen tanpa ketergantungan pada OpenAI. Laporan terbaru dari The Information mengungkapkan bahwa Mustafa Suleyman, Kepala Divisi AI Microsoft, tengah menyusun langkah untuk mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap teknologi OpenAI.
Microsoft telah menginvestasikan lebih dari $13 miliar ke OpenAI sejak 2019, tetapi sekarang perusahaan ingin memiliki lebih banyak kontrol atas pengembangan model AI mereka sendiri, sekaligus menekan biaya operasional.
Tanda-Tanda Perubahan Strategi
Keputusan ini semakin jelas setelah pertemuan tegang antara Microsoft dan OpenAI pada akhir 2024. Suleyman menekan OpenAI untuk menjelaskan detail teknis tentang model AI terbaru mereka, o1. Ini bukan sekadar keingintahuan—Microsoft ingin memahami model OpenAI lebih dalam sambil mengembangkan alternatif in-house mereka sendiri.
Suleyman, yang bergabung dengan Microsoft pada Maret 2024 setelah mendirikan Inflection AI, dipercaya untuk memimpin transisi ini. Sebelumnya, ia adalah salah satu pendiri Google DeepMind, yang memiliki rekam jejak dalam pengembangan AI mutakhir.
Mengapa Microsoft Ingin Lepas dari OpenAI?
Ada dua alasan utama di balik langkah ini:
Biaya Operasional yang TinggiOpenAI menggunakan infrastruktur cloud Azure, yang memakan biaya besar. Microsoft ingin mengembangkan model AI sendiri yang lebih hemat daya dan lebih efisien.
Risiko StrategisKetergantungan pada satu mitra bisa berisiko, terutama setelah gejolak internal OpenAI pada 2023, di mana CEO Sam Altman sempat dipecat sebelum akhirnya kembali. Microsoft menyadari bahwa terlalu mengandalkan OpenAI dapat membuat mereka rentan terhadap ketidakstabilan internal di perusahaan tersebut.
Hambatan: Tidak Semudah yang Dibayangkan
Terlepas dari ambisi Microsoft, transisi ini tidak akan mudah. OpenAI sudah sangat terintegrasi dalam ekosistem Microsoft, dari Copilot hingga Bing AI dan Microsoft 365.
Microsoft memang memiliki hak eksklusif atas model OpenAI hingga 2030, tetapi perjanjian baru yang disepakati Januari lalu mengizinkan OpenAI untuk bekerja dengan penyedia cloud lain seperti Oracle. Ini bisa menjadi sinyal bahwa hubungan antara Microsoft dan OpenAI tidak lagi seerat sebelumnya.
Selain itu, Microsoft juga tengah menguji alternatif dari perusahaan seperti xAI, DeepSeek, dan Meta, dan mulai mengganti model OpenAI di beberapa bagian Copilot. Namun, progresnya disebut masih lambat karena hambatan teknis dan resistensi internal.
Apa Langkah Microsoft Selanjutnya?
Microsoft diam-diam sudah mulai mengganti beberapa model OpenAI dengan AI buatan mereka sendiri, seperti Phi-4, dalam Microsoft 365 Copilot untuk mempercepat proses dan memangkas biaya.
Jika berhasil, Microsoft bisa mendapatkan keuntungan besar:
Pengurangan biaya penggunaan AI
Lebih banyak kendali atas model yang dikembangkan
Persaingan lebih kuat dalam pasar AI generatif
Namun, dengan kontrak yang masih berjalan dan teknologi OpenAI yang masih menjadi standar industri, transisi ini akan menjadi perjalanan panjang.
Bisakah Microsoft benar-benar lepas dari OpenAI? Itu masih menjadi pertanyaan bernilai miliaran dolar.
Comentarios