Forto, Startup Logistik Bernilai $2,1 Miliar, Pertimbangkan Merger atau Penjualan

Strategi Baru di Tengah Ketidakpastian Pasar Logistik

Forto, startup logistik berbasis di Jerman yang terakhir bernilai $2,1 miliar, dikabarkan sedang bekerja sama dengan Moelis & Co. untuk mengeksplorasi opsi strategis, termasuk kemungkinan merger atau penjualan. Langkah ini muncul di tengah perlambatan pasar logistik global yang mempengaruhi perusahaan-perusahaan teknologi pengiriman barang.

Sejak didirikan pada 2016, Forto telah menjadi salah satu pesaing utama Flexport, startup logistik berbasis di AS. Keduanya kini berupaya menyesuaikan strategi setelah bertahun-tahun melakukan ekspansi agresif untuk bersaing dengan raksasa industri logistik.

Dukungan Investor dan Perkembangan Forto

• Dana yang Dikumpulkan: Forto telah mengumpulkan lebih dari $600 juta, termasuk $240 juta dari SoftBank Vision Fund 2 pada tahun 2021. Investor lain seperti Citi Ventures, G Squared, Northzone, dan Cherry Ventures juga mendukung pertumbuhan Forto.

• Jangkauan Global: Dengan lebih dari 2.000 pelanggan dan 250+ karyawan di 9 kantor global, Forto telah memperkuat posisinya di industri pengiriman barang digital.

• Solusi Berbasis Teknologi: Sebagai perusahaan freight forwarding digital, Forto menawarkan platform online yang menyederhanakan operasi logistik, lebih dari sekadar pengiriman barang dari satu titik ke titik lain.

Masa Depan Forto: Merger, Penjualan, atau Pendanaan Baru?

Dengan Moelis sebagai penasihat keuangan, ada beberapa skenario yang mungkin terjadi:

• Merger: Menggabungkan bisnis dengan pemain lain untuk memperkuat daya saing di pasar logistik.

• Penjualan: Menarik akuisisi dari perusahaan besar yang ingin memperluas layanan logistik berbasis teknologi.

• Pendanaan Baru: Mencari investasi tambahan untuk mempertahankan pertumbuhan dan memperluas pasar.

Bottom Line

Forto menghadapi masa yang krusial dalam perjalanannya di industri logistik digital. Dengan tekanan pasar yang meningkat, keputusan strategisnya akan menentukan masa depannya—apakah akan tetap mandiri, bergabung dengan pesaing, atau mencari pendanaan tambahan.